Inilah Pemicu dan Penyebab Gangguan Epilepsi

   
   Pemicu dan Penyebab Gangguan Epilepsi - Secara garis besar, Epilepsi merupakan sebutan kepada seseorang yang mengalami gangguan di bagian sistem syaraf otak karena adanya suatu aktivitas yang berlebih dari sekelompok sel neuron pada area tertentu otak. Kondisi tersebut secara langsung menimbulkan beragam reaksi pada tubuh. Reaksi yang dapat anda kenali adalah mulai dari bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kontraksi otot hingga kejang-kejang.

   Kita tahu, sel saraf merupakan bagian dari sistem yang berperan sebagai pengontrol kesadaran, pikiran, panca indera dan gerak tubuh. Berkenaan dengan hal tersebut, di setiap sel saraf diperlukan impuls listrik agar bisa berkomunikasi satu dengan yang lain. Nah, yang terjadi pada penderita epilepsi adalah impuls listrik sebagi media komunikasi antar syaraf mengalami gangguan. Tidak heran jika gangguan tersebut begitu berpengaruh terhadap priilaku serta gerak tubuh yang sulit terkontrol. Mungkin Inilah kenapa epilepsi memiliki arti menguasai, memiliki atau menimpa kalau di terjemahkan ke bahasa Yunani Kuno.

   Meskipun kejang menjadi salah satu gejala utama sebagai indikator penyakit epilepsi, kenyataan tersebut tidak serta merta membuat semua jenis kejang dikategorikan sebagai epilepsi. Kenapa? karena bagi tim medis, seseorang akan di diagnosa epilepsi apabila penderita telah mengalami kejang beberapa kali. Di Indonesia sendiri, gangguan atau penyakit semacam ini bukanlah sebuah fenomena yang baru ditelinga masyarakatnya.

   Saya kira kepopuleran epilepsi cukup beralasan karena menurut data statistik, penderita epilepsi di wilayah Indonesia ditaksir mencapai 2 juta orang. Sedangkan untuk cakupan yang lebih luasnya, epilepsi telah menguasai hampir 50 juta orang diseluruh dunia. Fakta itu semakin diperkuat mengingat penyakit  epilepsi dapat diderita oleh siapapun tanpa terkecuali, mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua, laki-laki, perempuan semuanya memiliki kemungkinan sama besar terkena serangan epilepsi.

   Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dapat dibedakan menjadi tiga yakni epilepsi simptomatik, kriptogenik dan idiopatik. Meski sama-sama lahir dari satu gangguan yang sama, ketiga jenis epilepsi ini pun masih punya sedikit perbedaan. Epilepsi simptomatik misalnya, pada jenis epilepsi yang satu ini, kejang-kejang begitu jelas di indikasikan oleh adanya gangguan kerusakan otot. Berbeda dengan kedua kerabatnya yang lain, epilepsi pada idiopatik dan kriptogenik nyaris tidak ditemukan kerusakan.

   Epilepsi bisa kita kategorikan sebagai penyakit menengah karena meskipun tidak dapat disembuhkan secara total namun penyakit ini bisa di tangani dengan meminum obat anti epilepsi. Ya walaupun tidak memberikan penanganan penuh, setidaknya dengan mengkonsumsi obat tersebut apilepsi bisa di dicegah untuk beberapa saat. Dengan begini, penderita diharapkan mampu menjalani aktivitas kesehariannya seperti biasa.

   Kekhawatiran orang terdekat atau penderita epilepsi sendiri bukanlah ada pada penyakit epilepsi karena pada dasarnya epilepsi tidak terlalu membahayakan nyawa. Lalu apa yang sering menimbulkan kekhawatiran tersebut? jawabannya adalah ada pada situasi.

   Saya katakan situasi sebab epilepsi akan sangat berbahaya apabila penderita mengalami kejang ketika berada di perjalanan, berenang atau aktivitas lainnya. Mungkin situasi ini dapat dihindari andai saja epilepsi bisa ditebak kapan tibanya namun sayang epilepsi datang tidak pernah dimulai dengan permisi.

   Dengan segala dampak yang ditimbulkan, epilepsi menjelma menjadi momok bagi semua orang. Tidak hanya dampak bagi kesehatan, ternyata epilepsi juga berdampak pada sosial dan ekonomi. Tidak perlu menjadi penderita untuk mengerti hal ini karena cukup dengan melihat penderita disekitar saja kita sudah bisa merasakan apa yang mereka rasakan.

  Menurut beberapa pengakuan penderita epilepsi, tidak sedikit diantara mereka malu dengan kondisi yang mereka alami. Selain itu pekerjaan mereka pun akan terganggu karena telah dicabutnya izin mengemudi. Kedua keluhan sebagian penderita epilepsi inilah menjadi dasar saya mengatakan kenapa penyakit epilepsi berdampak buruk terhadap sosial dan ekonomi.

Pemicu Gangguan Epilepsi

  Terlepas dari apapun status dan kondisi kita saat ini, penting kiranya untuk sekedar mengetahui apa yang menjadi pemicu terjadinya epilepsi. Apa saja pemicu epilepsi? berikut diantaranya.

  • Mengalami cedera dibagian kepala ketika anak-anak maupun dewasa.
  • Terdapat infeksi meningitis atau ensefalitis.
  • Gejala penyakit  lain seperti tumor otak.
  • Kadar zat-zat didalam tubuh seperti natrium dan gula darah abnormal.
  • Cedera pada otak.
  • Kekurangan oksigen selama proses kelahiran.
Penyebab Kejang pada Epilepsi

Setelah mengenal pemicu epilepsi diatas, mari kita kenali apa saja penyebab terjadinya kejang-kejang pada epilepsi berikut ini.
  • Mengkonsumsi Alkohol.
  • Menggunakan Narkoba.
  • Kurang tidur.
  • Kombinasi obat lain yang dapat mengganggu kinerja obat epilepsi.
  • Telat atau tidak meminum obat.
  • Pola makan tidak teratur.
  • Ekspresi emosional berlebih seperti stress, sedih, marah dan gembira.
  • Perubahan kondisi hormon.
  • Sakit atau demam.

Postingan terkait:

Penulis blog ini merupakan seorang mahasiswa berstatus jomblo yang mengisi kekosongan dengan kegiatan blogging (blogger jomblo). Saya berharap semua konten yang ada di blog ini bisa bermanfaat untuk kita semua.